
Setelah memasuki jenjang pernikahan, bukan hanya sepasang kekasih yang bersatu, tapi juga keluarga masing-masing pihak. Ini artinya baik suami ataupun istri harus bisa berlaku adil kepada tiap keluarga.
Tapi apa jadinya bila suami bersikap pilih kasih? Apa jadinya bila suami pelit terhadap keluarga istri, namun di sisi lain, begitu mengutamakan kebutuhan keluarganya sendiri? Ini jelas tidak adil.
Sebagai istri, Anda perlu memahami bahwa hal ini tidak benar dan juga tidak baik. Sebab, masalah ini bisa menjadi sumber pertengkaran antara Anda dengan suami di hari-hari ke depan.
Lantas, apa yang harus Anda lakukan? Berikut ini 8 cara mengatasi suami pelit terhadap keluarga istri yang layak Anda coba.
1. Ketahui Penyebabnya
Anda tidak akan bisa menyelesaikan suatu masalah, apabila Anda tidak mengetahui penyebabnya. Jadi, coba cari tahu, kenapa suami bisa berlaku tidak adil seperti ini.
Bisa jadi, penyebabnya sesuatu yang tidak Anda duga sama sekali. Misalnya, suami Anda tidak menyadari sikapnya.
Eits, alasan ini masuk akal lho. Sebagai seorang anak, suami Anda tentu lebih sayang orangtuanya dibanding mertuanya.
Oleh sebab itu, ia bisa saja tidak sadar sudah berlaku tidak fair dengan orangtua Anda. Dan bila ini masalahnya, sebenarnya tidak sulit untuk mengatasinya.
Yang membahayakan adalah ketika suami merasa bahwa keluarga istrinya memang tidak penting. Untuk alasan seperti ini, perjuangan Anda masih akan begitu panjang. Tapi Anda tidak boleh menyerah begitu saja.
Anda harus mengetahui terlebih dahulu kenapa pandangan suami bisa seperti itu. Ia mungkin tidak suka dengan orangtua Anda, dendam karena dulu dipersulit saat melamar Anda, dan lain sebagainya. Coba, galilah alasan yang menjadi penyebab suami bersikap seperti itu.
2. Mendekatkan Suami dengan Keluarga Anda
Sering, suami pelit terhadap keluarga istri karena ia tidak memiliki kedekatan emosional dengan mertuanya. Apalagi, setelah menikah, istrilah yang seringkali harus ikut keluarga suami. Akibatnya, meski istri bisa dekat dengan mertuanya, tapi suami tidak bisa melakukan hal yang sama.
Nah, mulai sekarang, cobalah luangkan waktu secara rutin agar suami Anda bisa mengunjungi keluarga orangtua Anda.
Misalnya begini, Anda menghabiskan Senin hingga Jumat di rumah orangtua suami. Maka, weekend semestinya dihabiskan di rumah orangtua istri.
Bagaimana bila rumahnya sangat berjauhan? Bila kondisinya demikian, cobalah mendekatkan suami ke keluarga Anda dengan menyuruhnya menelepon secara rutin.
Selain itu, ceritalah ke suami mengenai keluarga Anda. Cerita-cerita Anda itu secara tidak langsung akan membuat suami pelan-pelan peduli dengan mertuanya sendiri.
Baca juga: 10 Cara Mendekati Calon Mertua Bagi Wanita
3. Memberikan Contoh ke Suami
Sebelum menuntut, Anda harus bisa memberikan contoh terlebih dahulu. Bukankah lucu kalau Anda menuntut suami agar peduli dengan orangtua Anda, tapi ternyata Anda pun cuek dengan orangtua suami?
Suami Anda malah bisa marah ketika Anda menuntut sesuatu yang Anda sendiri tidak melakukannya. Maka dari itu, jadilah teladan dahulu. Misalnya dengan mengirimi mertua makanan atau buah-buahan seminggu sekali.
Anda juga bisa menyarankan suami membantu mereka bila ada masalah keuangan. Tindakan supportif Anda ini akan menjadi bekal ketika Anda hendak menuntut hak keluarga Anda.
4. Membicarakan dengan Suami
Bila kondisinya tak juga membaik, Anda perlu bicara dengan blak-blakan kepada suami. Toh, Anda dan suami sudah sama-sama merupakan orang yang dewasa.
Tidak elok rasanya bila hal seperti ini tidak bisa dibicarakan secara terbuka. Tapi ingat, jangan terlalu emosional ya ketika membicarakan masalah ini. Pastikan kepala Anda tetap dingin.
Utarakan maksud Anda dengan jelas dan halus. Jelaskan kegelisahan Anda dan keinginan Anda untuk berbakti kepada orangtua. Dengan cara ini, kemungkinan suami akan bisa memahami posisi Anda lebih baik.
5. Mendoakannya

Manusia berusaha tapi Tuhan yang menentukan. Dan hal ini pun berlaku di kasus suami pelit terhadap istri ini.
Sebab, meski kita sudah berusaha keras, tapi hati suami masih saja tertutup, sia-sialah yang sudah kita usahakan itu. Maka dari itu, berdoalah dengan khusyuk agar Tuhan membukakan pintu hati suami Anda. Berdoalah agar Tuhan menyadarkan suami Anda sehingga ke depannya ia bisa berlaku lebih adil.
6. Bersikap Tegas
Mau tidak mau, dan suka tidak suka, pada akhirnya Anda harus bersikap tegas. Sebab bisa jadi suami Anda menyepelekan keinginan Anda karena merasa Anda bisa diremehkan.
Apalagi bila Anda tidak bekerja dan menjadi Ibu Rumah Tangga. Dalam situasi seperti ini, jelas ketegasan sangat diperlukan.
Tapi ingat, tegas tidak sama artinya dengan galak. Tegas juga tidak sama artinya dengan menjadi seseorang yang emosional dan mudah marah.
Tegas artinya menarik garis batas yang jelas mengenai hak keluarga Anda terkait masalah ini. Setelah diskusi pertama dilakukan tapi tidak berhasil, lakukan diskusi lagi tapi dengan nuansa yang lebih tegas.
Kali ini, jangan sekadar mengutarakan perasaan Anda atau keinginan Anda. Anda juga harus menuntut keinginan Anda tersebut.
7. Membuat Anggaran Keluarga Bersama
Jadilah negosiator yang ulung ketika berhadapan dengan suami pelit terhadap keluarga istri. Misalnya begini, Anda sudah berusaha menegaskan sikap Anda dan suami akhirnya menyetujuinya.
Tapi apakah Anda yakin persetujuannya bisa ia realisasikan? Belum tentu. Maka, buatlah anggaran keluarga yang adil bersama-sama. Dalam anggaran itu, Anda harus memasukkan dana khusus untuk keluarga suami dan juga istri.
Misalnya, anggaran mingguan untuk sekadar membelikan buah-buahan dan makanan. Dan untuk skala yang lebih besar, siapkan juga dana untuk membantu tiap keluarga.
Sebagai istri, Anda adalah pengatur keuangan keluarga. Jadi, tiap bentuk pengeluaran pun harus melalui persetujuan Anda.
Dengan dua cara ini, mau tak mau suami Anda pasti akan belajar berbuat adil dengan keluarga Anda.
Baca juga: 9 Cara Jitu Mengatasi Masalah Ekonomi dalam Rumah Tangga
8. Meminta Tolong Pihak Ketiga
Bagaimana bila suami masih keras kepala? Bagaimana bila ia masih mengambil keputusan seenaknya sendiri? Bagaimana bila suami malah mengatai Anda sebagai istri yang tidak baik?
Bila situasinya demikian, Anda sebaiknya meminta tolong kepada pihak ketiga. Pihak ketiga ini jelas tidak boleh berasal dari sembarang orang.
Ia harus merupakan seseorang yang terhormat yang ucapannya dipercaya banyak orang. Misalnya saja tokoh agama.
Anda bisa meminta bantuan ke tokoh agama agar si tokoh tersebut menasehati suami Anda secara langsung atau tidak langsung. Bila suami Anda adalah orang yang berpegang kepada kebenaran, semestinya ia akan mengikuti arahan tokoh-tokoh seperti ini.
Tapi ingat, sebaiknya usahakan agar bentuk bantuan ini tidak menyinggung harga diri suami. Pilihlah pihak ketiga yang mampu bersikap bijak. Hindari tokoh-tokoh publik yang terlalu blak-blakan yang bisa menyinggung suami Anda.
Penutup
Secara umum, menghadapi suami pelit terhadap keluarga istri memang sering membuat kepala pening. Akan tetapi, persoalan ini harus bisa diselesaikan.
Sebab bila tidak, Anda sebagai istri bisa tertekan karena merasa keluarganya dianaktirikan. Anda dan suami juga sudah sama-sama dewasa. Hendaknya, masalah seperti ini dapat diatasi dengan mudah. Demikian kedelapan langkah di atas, saya harap bisa membantu mengatasi masalah Anda tersebut.