
Setiap manusia rasanya perlu menikah. Selain untuk mendapatkan keturunan, menikah juga bisa sebagai upaya punya rekan hidup yang selalu mendampingi. Di saat suka maupun duka.
Akan tetapi, menjalani kehidupan rumah tangga itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hal ini karena tidak ada sekolahnya dan yang menjalaninya juga berbeda karakter. Tak heran, banyak istri yang merasa tidak bahagia dengan pernikahannya.
Apa saja penyebabnya? Jika Anda belum tahu, tidak usah khawatir. Berikut ini 9 penyebab istri tidak bahagia yang setiap suami mesti ketahui.
1. Istri Terlalu Banyak Berkorban
Poin pertama penyebab istri tidak bahagia adalah timbul suatu kondisi yang dirasakan istri bahwa dia terlalu banyak berkorban. Atau istri merasa dominan lantaran melakukan semua pekerjaan.
Seorang istri yang merasa demikian bisa disebabkan oleh tidak adanya campur tangan suami dalam mengurus rumah maupun dalam mengurus anak. Memang, seorang istri dituntut untuk melakukan semua hal tersebut, tetapi tidak ada salahnya jika suami juga ikut membantu demi meringankan tugas istri.
Untuk mengatasi hal tersebut, sebagai seorang suami, Anda bisa lebih kooperatif dengan menanyakan pekerjaan apa yang bisa meringankan pekerjaan rumah. Terlebih jika melihat istri sedang kelelahan. Seperti mencuci piring atau memasaklah sesekali jika sedang libur kantor maupun pada saat ada waktu luang.
Atau jika Anda merupakan pasangan yang baru menikah, cobalah untuk pertama-tama membagi tugas dan kewajiban. Sesuaikan apa yang cocok dikerjakan oleh istri dan begitupun sebaliknya.
2. Istri Kerap Dibohongi
Seorang istri yang kerap dibohongi oleh suami bisa menyebabkan timbulnya perasaan tidak bahagia. Hal tersebut lantaran istri merasa tidak dihargai, apalagi jika Anda melakukannya berulang kali.
Oleh karena itu, sebagai suami upayakan untuk selalu jujur kepada istri dalam segala situasi. Sebagai contoh, mengatakan yang sebenarnya bahwa Anda tidak bisa pulang kerja lebih awal lantaran ada ajakan dari teman atau bos di kantor untuk nongkrong bareng. Bukannya mengatakan bahwa Anda mendapat kerjaan tambahan dan mengharuskan lembur.
3. Merasa Suami Telah Berubah
Seorang perempuan memiliki sifat yang sangat sensitif. Oleh karena itu, perubahan sekecil apa pun dari Anda akan terasa oleh istri.
Tetapi, lain hal jika istri sedang berada pada fase PMS, ya! Ini adalah pintar-pintarnya Anda membedakan hal tersebut.
Misal, istri merasakan ini ketika ada perubahan dari tingkah laku maupun kebiasaan Anda yang dirasa berbeda dari biasanya. Perubahan ini bisa disebabkan oleh adanya pengaruh dari lingkungan luar, seperti kantor. Selain itu, Anda juga kerap berinteraksi dengan banyak orang sehingga secara tidak langsung akan mengubah perilaku Anda.
Untuk mengantisipasi hal ini, sebaiknya Anda tunjukkan bahwa Anda sama dengan yang dahulu. Mungkin Anda bisa melakukan kebiasaan-kebiasaan lama seperti memberi kejutan dengan memasak atau membelikan makanan kesukaan istri.
4. Suami Tidak Memiliki Pekerjaan
Seorang suami adalah tulang punggung keluarga. Oleh sebab itu, jika Anda seorang suami yang tidak memiliki pekerjaan, maka istri akan membandingkan kehidupannya dengan pasangan suami istri lain yang hidupnya lebih baik.
Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka akan mengakibatkan timbulnya perasaan tidak bahagia dari istri Anda. Contoh kasus, istri tidak mendapatkan uang belanja dengan layak dan pada akhirnya menyebabkan dia stres.
Langkah awal yang bisa Anda lakukan adalah menyadari bahwa tidak memenuhi kebutuhan finansial merupakan bentuk kekerasan mental yang bisa dirasakan oleh istri.
Selanjutnya, cobalah untuk mencari pekerjaan. Tidak mesti yang berpenghasilan tinggi. Yang penting istri merasa aman dengan penghasilan rutin Anda dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
5. Berselisih dengan Keluarga Suami

Hal lain yang menjadi penyebab istri tidak bahagia adalah berselisih paham dengan mertua maupun ipar. Selisih paham ini membuat istri tidak nyaman dan terbebani.
Sebagai suami, lagi-lagi Anda diharuskan untuk selalu peka jika ada yang sesuatu yang tidak biasanya ditampakkan antara istri, saudara, atau orang tua Anda. Oleh sebab itu, cobalah untuk membangun komunikasi dengan menanyakan secara baik-baik apa yang terjadi pada istri Anda.
Selanjutnya, ambillah tindakan untuk mengatasinya dan mengambil peran sebagai mediator akan kesalahpahaman tersebut. Tetapi, ingat! jangan sekali-sekali memihak karena bisa membuat situasi bertambah buruk.
Baca juga: 13 Tips Tinggal Serumah dengan Mertua
6. Hadir Orang Ketiga
Dewasa ini, kehadiran orang ketiga atau pelakor seolah menjadi sebuah trend di kalangan pasangan suami istri. Istilah ‘pelakor’ merupakan singkatan dari ‘perebut laki orang’ dan membuat resah para istri.
Sudah sangat jelas bahwa orang ketiga akan menyebabkan keretakan sebuah rumah tangga. Pasalnya, suami merasa tidak puas hanya dengan satu orang atau menemukan apa yang tidak dimiliki oleh istrinya. Hal ini tentu saja akan membuat istri merasa dikhianati dan pada akhirnya merasa tidak bahagia.
Jika kejadian ini tidak ingin dialami oleh keluarga Anda maka sebagai suami, Anda seharusnya lebih bersyukur dengan kehadiran istri Anda. Kalaupun ada sesuatu hal yang tidak Anda sukai dari istri Anda, baik itu sikap maupun kelakukannya, cobalah untuk menegurnya secara halus. Dengan berbicara baik-baik maka istri pun tidak akan merasa tersinggung.
7. Suami Kurang Pengertian
Sudah menjadi kodratnya bahwa seorang istri membutuhkan pengertian dari suami. Pengertian dari suami akan selalu membuat istri merasa disayang. Sehingga jika Anda menunjukkan sikap yang egois dan kurang pengertian maka bisa jadi membuat istri Anda merasa stres.
Misal, istri Anda mengalami hari-hari yang berat di mana pekerjaan kantor dan mengurus anak membuatnya kewalahan sehingga beberapa tugas rumah menjadi terbengkalai. Sementara itu, Anda juga menuntut untuk selalu diperhatikan dengan ekstra.
Terkadang, jika berada pada posisi ini istri akan akan mengeluh di hadapan suami. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya lebih sering membaca situasi. Plus, cobalah untuk tidak memaksakan kehendak dan pahamilah bahwa istri Anda membutuhkan istirahat.
8. Kurang Istirahat
Penyebab istri tidak bahagia pada poin ini merupakan lanjutan dari poin di atas. Kurang istrirahat lantaran mengurus begitu banyak pekerjaan akan menyebabkan istri lelah fisik dan juga pikiran.
Selain itu, kelelahan juga akan memengaruhi mood seorang istri. Ujung-ujungnya istri Anda gampang marah.
Langkah yang bisa Anda lakukan adalah tunjukkan rasa empati. Bentuknya bisa berupa gantian mengurus anak (misalnya saat weekend). Sehingga istri Anda bisa istirahat atau jalan-jalan sendiri ke mall untuk sekadar menghabiskan waktu.
Ingat, melakukan me time bagi istri adalah hal yang sangat menyenangkan dan bisa membuat perasaannya sedikit rileks dari kepenatan mengurus keluarga.
9. Digosipkan oleh Tetangga
Selain berselisih dengan keluarga suami, faktor eksternal lainnya bisa berupa adanya omongan dari tetangga. Penilaian atau gosip mereka terhadap istri Anda kerap membuat istri merasa sakit hati.
Sebagai seorang suami, pahamilah bahwa karakter orang sangatlah berbeda-beda. Ada yang cuek saja ketika digosipkan oleh orang lain, namun ada pula yang merasa tertekan ketika mengalami hal tersebut. Sehingga jika istri Anda mengalaminya sebaiknya Anda mengambil tindakan dengan berbicara dengan orang tersebut bahwa kelakuannya telah menyakiti.
Dan jika hal tersebut tidak berhasil, maka bujuk dan tenangkan istri Anda. Ajaklah dia untuk menunjukkan dengan aksi nyata bahwa apa yang tetangga bicarakan tidaklah benar.
Penutup
Demikianlah 9 penyebab istri tidak bahagia yang setiap suami perlu ketahui. Semoga membantu Anda menjadi suami yang lebih baik dan lebih menyayangi istri Anda.
Sehingga kehidupan rumah tangga Anda tetap harmonis. Meskipun badai menerjang silih berganti di kehidupan sehari-hari Anda.