
Sebuah pernikahan seharusnya dilandasi oleh rasa saling percaya. Tanpa itu, jelas tidak akan ada ketenangan di dalamnya. Yang ada hanya rasa curiga dan pikiran-pikiran negatif di antara keduanya.
Sebagai istri yang baik, sudah kewajiban bagi kita untuk memberikan kepercayaan penuh kepada suami. Namun terkadang tanpa bisa kita hindari, tiba-tiba saja muncul pikiran negatif terhadap suami yang akhirnya menimbulkan perselisihan dalam rumah tangga.
Padahal pikiran-pikiran negatif itu muncul akibat kecurigaan tanpa dasar yang banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, televisi maupun media sosial.
Tentunya, Anda tak ingin pikiran negatif ini terus mengganggu dan membawa dampak buruk bagi pernikahan Anda. Untuk membantu Anda menghilangkan pikiran negatif kepada suami, berikut 10 cara yang perlu Anda lakukan.
1. Kuatkan iman dan keyakinan kepada Tuhan
Cara pertama dan yang paling utama adalah kuatkan iman dan keyakinan Anda kepada Tuhan Yang Maha Esa. Iman akan menjadikan Anda lebih tawakal terhadap apa pun yang Anda miliki. Bukankah semua ini milik Sang Pencipta dan hanya dititipkan kepada kita?
Iman yang kuat akan menjadikan batin Anda tenang termasuk dalam mencintai suami. Ingatlah bahwa jodoh telah ditentukan Tuhan dan suami Anda adalah jodoh Anda. Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang bisa merebutnya tanpa seizin Tuhan.
Kepasrahan akan membuat Anda ikhlas dalam menghadapi segalanya bahkan jika sesuatu itu ternyata bukan milik kita.
Jadi, mencintai suami juga membutuhkan kekuatan iman dan kepasrahan. Agar Anda tidak selalu diliputi pikiran-pikiran negatif akibat takut kehilangan.
2. Jalin komunikasi yang berkualitas dengan suami
Komunikasi adalah salah satu kunci pernikahan yang bahagia. Tapi bukan berarti Anda harus saling berkirim kabar setiap menit.
Komunikasi berkualitas maksudnya menyediakan waktu khusus untuk benar-benar fokus berbicara mengenai banyak hal. Baik tentang anak, pekerjaan, kebutuhan, dan sebagainya.
Bukan komunikasi yang sambil lalu atau sekadarnya. Namun komunikasi yang mendalam dan penuh perhatian. Gunakan waktu-waktu seperti sebelum tidur malam atau saat weekend untuk menjalin komunikasi berkualitas dengan pasangan.
Dalam berkomunikasi sangat penting adanya keterbukaan dan keintiman perasaan. Katakan apa yang Anda inginkan kepada suami dan apa yang membuat Anda tidak nyaman.
Begitu juga jika ada kecurigaan, katakan saja terus terang dan tanyakan kebenarannya. Jangan pernah menduga-duga tanpa dasar, karena jika itu tidak benar, justru dapat menyakiti hati suami Anda.
3. Jangan cemburu buta
Cemburu adalah bukti bahwa kita tidak ingin kehilangan orang yang kita cintai. Namun cemburu buta justru bisa menyakiti orang yang kita cinta.
Sebagai seorang istri, penting bagi Anda untuk mengontrol kadar cemburu. Ada saatnya Anda boleh cemburu, dan ada saatnya Anda harus mengendalikan diri.
Jika Anda cemburu, ungkapkan saja kepada suami. Jangan memendamnya, karena suami toh bukan cenayang. Suami butuh sikap Anda yang terbuka dan menjelaskan apa yang Anda inginkan.
Jangan takut suami marah, asal Anda menjelaskannya dengan baik. Suami yang mencintai istri, akan menghargai apa pun pendapat dan masukan dari istrinya bahkan sebisa mungkin mewujudkannya.
Cemburu buta hanya menjadikan Anda orang yang selalu curiga dan over protective. Anda jadi tukang kontrol yang mengharuskan suami wajib lapor. Anda juga cenderung mengekang aktivitas suami dan memintanya untuk terus bersama Anda.
Bayangkan, bagaimana perasaan suami jika Anda terus bersikap begini? Bisa-bisa suami akan rajin berbohong untuk kebaikan, agar Anda tidak terus mencurigainya.
4. Mudah memaafkan
Semua orang pernah melakukan kesalahan, begitu juga dengan Anda. Karenanya Anda harus menjadi pribadi yang mudah memaafkan orang lain, termasuk suami Anda.
Jika sebelum ini kesalahan Anda telah dimaafkan suami, mengapa Anda tidak berlaku hal yang sama kepadanya?
Tidak ada orang yang sempurna, Anda harus pahami ini. Suami yang telah berbuat kesalahan adalah hal yang wajar, namun tidak serta merta Anda terus mencurigainya tanpa perasaan.
Menghilangkan pikiran negatif kepada suami berarti juga mau memberinya ruang dan kesempatan untuk berubah. Siapa pun bisa berubah asal ada kemauan. Jika suami menunjukkan keseriusan, adalah tugas Anda untuk membantunya.
Jangan egois, karena keegoisan tidak akan membawa Anda ke arah perbaikan melainkan kepada kehancuran.
5. Hilangkan rasa tidak percaya diri Anda

Berapa banyak wanita yang merasa insecure atau tidak percaya diri? Merasa dirinya kurang cantik? Merasa dirinya kurang langsing? Atau bahkan kurang cerdas?
Tahukah Anda, rasa tidak percaya diri pada wanita adalah faktor terbesar yang menjadi penyebab munculnya pikiran negatif kepada suami. Mengapa demikian?
Jika Anda tidak percaya diri, Anda akan cenderung membanding-bandingkan diri Anda dengan orang lain.
Misalnya membandingkan diri dengan sahabat suami yang sering berkomentar di media sosial, membandingkan diri dengan sekretarisnya, membandingkan diri dengan teman bisnis suami, dan sebagainya.
Hal seperti ini tidak akan berakhir. Anda akan terus membanding-bandingkan dan merasa diri Anda banyak kekurangan. Lalu muncul rasa curiga dan cemas yang berlebihan bahwa suami telah berpaling.
Hai wanita, berhentilah merasa insecure! Anda tak harus menjadi Miss Indonesia untuk bisa memenangkan persaingan dengan wanita lain. Percayalah bahwa Anda adalah wanita yang cantik dan menarik.
Atau setidaknya pikirkan begini, di antara banyak wanita cantik, suami memilih Anda. Bukankah itu artinya Anda istimewa?
6. Pilih pergaulan yang baik
Sebagai wanita yang dewasa, tentu Anda bisa menentukan mana pergaulan yang baik dan mana yang buruk. Namun seringkali Anda tidak mampu menyaringnya dan hanya ikut-ikutan.
Ini tentu saja sangat berbahaya bagi Anda. Yang awalnya ikut-ikutan, Anda bahkan bisa terjerumus dalam lingkaran pergaulan yang tidak bermanfaat.
Ingat, pergaulan yang buruk dapat merusak kebiasaan yang baik. Untuk itu, hindari teman-teman yang suka bergosip atau membicarakan keburukan orang lain. Teman-teman yang senang bersaing dan menonjolkan kemewahannya.
Pilih teman-teman yang bisa membentuk pribadi Anda menjadi lebih baik, mengingatkan, memberi saran dan saling membantu. Lebih baik lagi, jika teman-teman tersebut berada dalam komunitas keagamaan yang sama.
Teman-teman yang positif dapat membuat pikiran Anda selalu positif, termasuk kepada suami.
7. Sibukkan diri Anda
Cara menghilangkan pikiran negatif kepada suami berikutnya adalah dengan menyibukkan diri. Anda pasti punya hobi, bukan? Jika selama ini Anda lupakan hobi Anda dan sibuk mengurus rumah tangga, cobalah melakukannya lagi.
Hobi seperti membuat kue, menulis, merias, menjahit dan sebagainya adalah kegiatan yang positif untuk membuat Anda sibuk dan tak sempat berpikiran negatif.
Jika memungkinkan, hobi Anda bisa juga lho menjadi sumber penghasilan. Mulailah dengan sederhana dan memasarkannya kepada komunitas terdekat. Lambat atau cepat jika Anda konsisten, hobi Anda mungkin saja berubah menjadi bisnis rumah tangga.
Tak ada yang mustahil, jika Anda mau berusaha dan konsisten untuk mewujudkannya.
Ajak suami berunding sebelum memutuskan menjadikan hobi sebagai bisnis. Bisa saja suami justru membantu usaha Anda dan menopang dalam hal keuangan.
8. Tuangkan perasaan lewat tulisan
Jika Anda termasuk orang yang tertutup dan pendiam namun butuh penyaluran emosi, mengapa Anda tidak menuangkannya lewat tulisan?
Menulis adalah salah satu terapi yang bisa membantu orang bangkit dari keterpurukan. Cobalah menulis dalam buku harian. Atau jika ingin berbagi dengan orang lain, buatlah sebuah blog sederhana.
Blog bisa berisi tips-tips untuk istri, blog tentang wanita atau blog pengembangan diri. Sambil menulis, Anda bisa memberikan solusi-solusi yang baik. Sambil menulis, Anda pun bisa sambil membantu orang yang kebetulan memiliki masalah yang sama. Sangat bermanfaat, bukan?
Meski demikian, Anda perlu ingat, menulis hanyalah untuk penyaluran emosi saja. Masalah Anda dengan suami tetap harus dibicarakan dan bukan dipendam.
9. Pilih tontonan yang berkualitas
Tak bisa dipungkiri, tontonan dapat mempengaruhi kualitas hidup kita. Tontonan yang baik, dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik, begitu sebaliknya.
Tontonan yang buruk, dapat menurunkan kualitas hidup.Tak heran jika kita sering berprasangka buruk kepada orang lain termasuk suami. Karenanya, bagi Anda istri-istri yang seharian berada di rumah, bijaklah mencari tontonan televisi yang berkualitas.
Cari acara televisi yang bisa meningkatkan skill atau keahlian kita. Seperti acara masak memasak, acara mengatur interior rumah, acara kecantikan, dan sebagainya.
Bahkan jika Anda memang penggemar sinetron atau film dari luar, pilih yang berkualitas dan ada pesan baik atau pelajaran yang bisa Anda dapatkan dari sana.
10. Selalu bersyukur
Terakhir, bersyukurlah atas apa yang Anda miliki, termasuk suami Anda. Jangan melihat keburukannya, namun ingat-ingatlah apa hal baik yang telah dilakukan suami kepada Anda.
Suami Anda adalah suami terbaik yang telah ditentukan Tuhan untuk berjodoh dengan Anda. Jangan sia-siakan itu. Bersyukurlah karena hingga saat ini Anda memiliki pendamping yang bisa berbagi banyak hal baik susah maupun senang.
Bersyukurlah sekecil apa pun kebaikan yang telah suami lakukan. Ucapkan terimakasih setiap kali dia melakukan kebaikan sebagai bentuk rasa syukur Anda kepada Tuhan. Maafkan segala kekurangan dan kesalahannya.
Dengan demikian, Anda akan menjadi istri yang baik, yang mampu menghargai suami dan menerima dia apa adanya.
Penutup
Istri yang baik adalah istri yang mampu mendukung suami untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Bukan istri yang selalu berpikiran negatif dan justru membuat suami tidak nyaman.
Percayalah bahwa segala sesuatu ada dalam rencana Tuhan. Dekatkan diri kepada Tuhan dan pasrah menjalani hidup ini. Dengan begitu, Anda akan lebih tenang dalam menghadapi apa pun termasuk menjalani hidup rumah tangga.
Semoga beberapa tips di atas dapat menginspirasi Anda untuk menghilangkan pikiran negatif kepada suami dan menjadi istri yang lebih baik lagi.