
Salah satu masalah yang sering timbul dalam rumah tangga adalah suami yang posesif. Cirinya antara lain sering cemburu buta, paranoid, dan mengekang kebebasan istri tanpa alasan yang jelas.
Akibatnya, istri yang suaminya posesif suka mengeluh pada temannya dan malas bertemu dengan suaminya. Selain itu, ia juga jenuh dan mengambil keputusan tanpa sepengetahuan suami.
Jika Anda punya suami yang posesif, tak usah bersedih. Karena masih ada jalan untuk memperbaiki rumah tangga Anda. Lantas, apa yang perlu Anda lakukan?
Berikut ini 9 cara yang perlu Anda lakukan untuk menghadapi suami posesif.
1. Perbaiki Komunikasi dengan Suami
Komunikasi adalah kunci keharmonisan sebuah hubungan. Ketika komunikasi Anda dengan suami lancar, memang, tidak serta merta sikap posesifnya menghilang. Namun setidaknya, kesalahpahaman bisa diminimalisir.
Dalam hal ini, Anda harus lebih blak-blakan pada suami mengenai relasi Anda dengan orang lain. Misalnya, tentang teman main Anda, orang-orang yang telepon dengan Anda, hingga kemana saja Anda hendak pergi.
Selalu katakan pada suami mengenai di mana dan dengan siapa Anda saat itu berada ketika tidak di rumah. Dengan demikian, pertengkaran akibat cemburu buta bisa dihindari.
2. Stop Menyalahkan Diri Sendiri
Potensi konflik dalam rumah tangga di mana salah satu pasangan bersifat posesif cenderung lebih tinggi dibanding rumah tangga tanpa pasangan posesif. Hal-hal sepele seperti pesan WA dari rekan kerja pria pun bisa memantik keributan dari pihak suami.
Yang harus Anda pahami pertama-tama adalah jangan lantas menyalahkan diri sendiri. Anda tidak salah karena sumber konflik tersebut adalah sikap suami. Namun demikian, sebaiknya Anda bersikap lebih mengalah dan bersabar.
Bila Anda tidak bersabar, rumah tangga Anda akan berada dalam ambang kehancuran. Yang dirugikan pun bukan hanya Anda dan suami saja, melainkan buah hati yang tak tahu apa-apa.
Jadi, tenangkanlah diri Anda. Ambil nafas yang dalam ketika situasi mulai memanas. Lakukan kegiatan yang bisa menenangkan hati seperti beribadah dan membaca buku.
3. Berterus-terang tentang Keberatan Anda
Setelah Anda bersabar dan mengendalikan keadaan, saatnya bicara pada suami tentang perilakunya. Sebab bagaimanapun juga, Anda tak bisa menghadapi suami posesif tanpa berterus-terang.
Mula-mula, Anda bisa mengatakannya sambil bercanda. Misalnya, di malam minggu saat menonton film bersama, Anda bisa mencubit suami dengan gemas sambil menyebutnya “suami posesifku tersayang.”
Setelah itu, di kesempatan lain, bicarakan dengan lebih serius mengenai sikap suami yang tak baik tersebut. Katakan dulu padanya bahwa Anda merasa dicintai dengan sikapnya yang mudah cemburu.
Setelah itu, katakan juga pada suami bahwa Anda merasa kurang dipercaya bila apa-apa selalu dicurigai.
Baca juga: 10 Sifat Suami yang Dibenci Istri
4. Libatkan Suami

Kadang sikap suami yang posesif bersumber dari sikap kita sendiri atau pengalaman masa lalunya yang buruk. Contohnya, dulu ia pernah diselingkuhi sang mantan istri.
Pengalaman dikhianati tersebut menorehkan luka yang teramat traumatis sehingga sikapnya berubah menjadi sosok yang suka mengekang.
Untuk suami yang punya trauma seperti ini, alangkah lebih baik bila Anda bersikap lebih pengertian. Menuntut suami untuk tidak posesif jelas tak masalah. Namun Anda sendiri harus bisa memahami kondisi dia.
Yang perlu dilakukan pun sederhana. Anda tinggal melibatkan suami ke hal-hal yang Anda lakukan. Misalnya, meminta suami mengantar ke kantor, berdiskusi tentang pekerjaan, sampai mengajak suami ke reuni SMA.
Intinya, jangan bersikap seolah Anda merahasiakan sesuatu padanya. Anda harus lebih terbuka, dan bila perlu melibatkannya dalam berbagai kegiatan.
5. Limpahkan Cinta Anda ke Suami
Bisa jadi suami Anda bersikap posesif karena merasa Anda kurang mencintainya. Jadi, untuk menghadapi suami posesif karena masalah ini, Anda perlu mengekspresikan rasa cinta secara lebih eksplisit.
Banyak sekali hal yang dapat dilakukan untuk menunjukkan rasa cinta. Anda bisa:
- membuatkan masakan yang enak untuknya
- memberi kado terkait hobinya
- mengucapkan kata-kata sayang sebelum tidur
Sedikit banyak, tindakan-tindakan kecil seperti ini akan mengikis sifat paranoidnya.
6. Stop Terlalu Sering Mengkritik Suami
Suami pada akhirnya juga manusia. Mereka kadang bersikap posesif karena merasa minder dibanding orang lain. Bahkan bisa jadi, suami juga bersifat posesif untuk menyembunyikan rasa rendah dirinya.
Contoh, suami Anda di-PHK tahun lalu. Usaha yang dijalaninya tak juga membuahkan hasil.
Melihat Anda yang bekerja kantoran dan bertemu dengan rekan kerja pria yang sukses membuat rasa mindernya menyeruak. Ia pun menjadi sangat cemburuan.
Sikap tersebut jelas tidak bisa dibenarkan. Namun, ada baiknya Anda bisa lebih pengertian. Salah satunya dengan tidak terlalu sering mengkritik kondisi suami.
Daripada mengkritik, sebaiknya Anda ikut membantu mencari solusi atas masalah yang dihadapi. Katakan juga pada suami bahwa ia tak harus menanggung segalanya sendiri.
Karena berumah tangga bukanlah tentang kompetisi, melainkan kerja sama antar suami dan istri.
7. Batasi Pertemanan dengan Pria lain dan Jangan Sering Lembur
Sikap mudah cemburu suami Anda bisa jadi muncul karena ia tak suka pada sahabat-sahabat pria Anda. Oleh karenanya, setelah berkeluarga, ada baiknya membatasi diri tak terlalu dekat dengan pria lain.
Selain itu, bila Anda bekerja, ada baiknya tidak terlalu sering mengambil lembur. Sebab, meski maksud Anda baik, hal tersebut bisa memicu konflik dengan pasangan Anda.
Suami Anda yang posesif bisa mengira Anda sedang berselingkuh atau tidak betah berada di rumah.
8. Luangkan Waktu Bersama Keluarga
Di era modern seperti sekarang ini, memang bukan hal yang tabu bagi banyak istri untuk menjadi wanita karir. Jadi, bila dulu, cuma istri yang sering paranoid diselingkuhi suaminya, saat ini pun banyak suami yang takut kehilangan istrinya.
Bila suami Anda bersikap posesif karena ketakutan seperti itu, ada baiknya Anda dan suami melakukan quality time bersama.
Sempatkan satu minggu sekali untuk sekadar liburan ke tempat wisata terdekat. Dan di kala libur panjang, bila perlu, lakukan honeymoon bersama dengan suami.
Quality time yang baik akan membuat sebuah relasi lebih harmonis. Rasa saling percaya juga akan tumbuh.
Oleh karena itu, jangan mengabaikan hal seperti ini. Bekerja boleh, namun keluarga jangan sampai dilupakan. Prinsip ini pun terbukti efektif diterapkan untuk menghadapi suami posesif.
Baca juga:
9. Minta Suami untuk Berubah
Suami bagaimanapun juga harus turut andil untuk mengatasi masalah yang diakibatkan oleh perilakunya. Sebab, sikap posesifnya bukan hanya menyakiti Anda sebagai istri, namun juga buah hati dan keharmonisan rumah tangga secara umum.
Jadi, suami juga harus belajar untuk lebih percaya pada istrinya sendiri. Untuk mendukung usaha suami, Anda bisa membelikannya buku yang membahas hal tersebut, rajin mengingatkannya dengan lembut, dan mengapresiasinya ketika ia bisa menekan sifat posesifnya.
Penutup
Berbagai hal bisa menjadi penyebab kenapa suami bersikap posesif. Namun apapun sumber masalahnya, sikap posesif bukanlah sikap yang baik. Suami yang posesif akan membuat rumah tangga bak kapal perang setiap harinya.
Sebagai istri yang menyadari kekurangan suami tersebut, Anda harus bisa berkepala dingin dan mengambil langkah yang tepat. Misalnya saja dengan menerapkan kesembilan cara menghadapi suami posesif di atas.
Dengan tekad yang kuat, Anda pasti bisa menghadapi problem rumah tangga ini. Tetap semangat ya Bun!