• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
logo

Ekspresi Wanita

  • Home
  • Tentang
  • Kontak

10 Cara Efektif Menghadapi Bos yang Baperan

oleh Anna Yosefina

Ilustrasi cara menghadapi bos yang baperan

Memiliki seorang bos yang baik dan pengertian adalah dambaan semua karyawan. Ia mampu mengayomi dan memimpin anak buahnya. Rendah hati, mau memahami kesulitan serta keinginan karyawan.

Sayangnya, tidak semua karyawan beruntung mendapatkan bos seperti itu. Banyak bos yang bersikap semaunya dan berlaku kurang menyenangkan. Bahkan sebagian di antara mereka ada yang baperan atau “terbawa perasaan”.

Apakah Anda punya bos yang baperan juga? Jangan khawatir. Untuk membantu Anda menghadapi bos yang baperan, berikut 10 cara efektif yang perlu Anda coba.

1. Tanggapi dengan tepat

Bos yang baperan atau sensitif bukan berarti tidak menyukai Anda. Bisa saja dia adalah orang yang mudah terbawa suasana sehingga tidak bisa memisahkan antara kepentingan kantor atau pribadi.

Dan karena Anda adalah orang yang mudah ditemui oleh bos, maka Anda pun terkena dampak dari sikap bapernya.

Menanggapi dengan tepat adalah cara pertama yang bisa Anda lakukan. Tanggapi setiap instruksi maupun pembicaraan dengan singkat dan jelas.

Mungkin suatu saat bos menyampaikan maksudnya dengan panjang dan berbelit-belit sehingga sangat menyita waktu karena dia sedang senang. Di lain waktu, ketika banyak masalah, bos memberikan instruksi dengan asal-asalan dan berharap Anda memahaminya sendiri.

Karenanya Anda harus mampu menanggapi dengan tepat. Saat bos berbelit-belit, katakan saja bahwa Anda sudah mengerti maksudnya dan akan melakukan yang diminta.

Begitu juga ketika bos bersikap asal-asalan, Anda wajib menanyakan dengan detail, apa yang dimaksud dan bagaimana keinginannya. Asal Anda melakukan dengan baik dan sopan, bos pasti tidak akan tersinggung dan berusaha mengerti Anda.

2. Tetap fokus pada pekerjaan

Sebagaimana manusia biasa, bos pun memiliki karakter yang berbeda-beda. Bila kebetulan Anda mendapatkan bos yang baperan, jangan hiraukan. Tetap fokus pada pekerjaan Anda.

Karena bagaimana pun, Anda adalah karyawan dan tugas-tugas itu harus Anda yang menyelesaikan. Dengan kata lain, bos Anda boleh baperan, tetapi pekerjaan tetap harus berjalan.

Untuk bisa fokus pada pekerjaan dan tetap bahagia, meski punya bos baperan, coba lakukan tips sederhana berikut:

  • Pilah pekerjaan Anda – Bos yang baperan sedikit banyak akan mempengaruhi mood Anda. Karenanya, coba pilah pekerjaan Anda. Selesaikan dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit. Ini akan membantu Anda agar tidak mudah lelah dan stres.
  • Manfaatkan waktu istirahat – Biasanya karena mood yang buruk, Anda jadi enggan makan di luar kantor dan memilih makan di ruangan saja. Padahal seharusnya tidak demikian. Manfaatkan waktu istirahat dengan makan di luar atau berjalan-jalan sebentar di taman. Dengan cara ini, tentu Anda akan lebih fokus saat kembali bekerja.
  • Rapikan meja kerja – Memang terkesan sepele, namun meja kerja dan ruang kerja yang rapi dapat membuat nyaman siapa saja yang bekerja disana. Karenanya atur meja kerja dengan lebih terorganisir. Pastikan di atas meja adalah barang-barang yang sering Anda butuhkan. Dengan cara ini, Anda bisa lebih fokus bekerja meski menghadapi bos baperan.

3. Tawarkan bantuan kepada si bos

Ini yang perlu berkali-kali Anda tanamkan dalam pikiran, yaitu setinggi apa pun jabatannya, bos Anda tetap manusia biasa. Artinya bos pun bisa stres karena banyak tekanan dan tuntutan dalam bisnis.

Ketika bos terlihat seperti banyak beban atau masalah, coba tawarkan bantuan kepadanya. Namun pastikan dahulu bahwa Anda tahu persis masalah yang dihadapi dan yakin bahwa Anda memang sanggup membantunya.

Setelah Anda berhasil menyelesaikan masalah tersebut, percayalah bos akan mengapresiasi usaha Anda. Intinya, Anda wajib tahu waktu yang tepat dalam menawarkan bantuan.

Jika memang tidak terlalu darurat, biarkan bos yang menanganinya. Jangan sampai Anda dianggap mencari muka karena terlalu sering membantunya.

Baca juga: 13 Cara Cerdas Menjadi Wanita Karir yang Sukses

4. Banyak bekerja sedikit bicara

Hindari banyak janji kepada bos sehubungan dengan pekerjaan Anda. Seakan-akan Anda mampu mengerjakan semuanya, padahal kenyataannya Anda kewalahan.

Oleh karena itu, untuk menghadapi bos yang baperan, Anda harus punya prinsip: banyak bekerja sedikit bicara. Bos akan selalu mengingat-ingat janji Anda, dan bila itu tidak terpenuhi, moodnya pun akan mudah terpengaruh.

Lebih baik jika Anda bekerja sungguh-sungguh untuk memenuhi target pekerjaan, dan memberikan kejutan kepada bos akan keberhasilan Anda.

5. Tetap tenang dan sabar

Ilustrasi tenang bicara dengan bos

Ketika sikap baperan bos mulai muncul, dan mungkin saja marah-marah tanpa alasan yang jelas, sebaiknya Anda tetap tenang dan sabar.

Dengarkan apa yang disampaikan, meskipun itu sungguh mengesalkan. Dengarkan saja dan jangan melawan. Tunggu hingga bos selesai bicara dan mulai sedikit tenang.

Setelahnya, Anda boleh beri penjelasan dengan sopan. Lalu meminta maaf atas kesalahan yang telah Anda lakukan yang mungkin mengecewakannya.

Bersikap tenang dan sabar akan membuat Anda lebih mengenal karakter bos bahkan lebih paham penyebab bos tiba-tiba “meledak”. Setelah itu, Anda pun akan bisa menghindari kemungkinan-kemungkinan bos marah atau kecewa.

6. Cobalah lebih proaktif

Karyawan yang proaktif atau penuh inisiatif adalah harapan semua bos. Jadilah karyawan yang demikian. Apalagi jika Anda telah bekerja cukup lama di sebuah perusahaan dan memiliki bos yang sama selama bertahun-tahun.

Anda pasti sedikit banyak paham dengan kebiasaan dan keinginan bos Anda sendiri. Sebelum bos bertanya, Anda sudah menyampaikan apa yang harus diketahui bos. Sebelum bos meminta hasil pekerjaan, Anda sudah menyodorkannya terlebih dahulu.

Dengan demikian, Anda akan dikenal oleh bos sebagai pribadi yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan. Bos akan bergantung kepada Anda dan tentu saja dapat membantu mengurangi sikapnya yang baperan.

7. Bicarakan kekesalan Anda dengan orang terdekat

Sebagai manusia, kita tentunya ingin didengarkan. Tak heran, ketika ada masalah kita menjadi lebih lega setelah mengungkapkannya kepada orang lain. Dengan kata lain, tidak ada ganjalan lagi di hati.

Membicarakan kekesalan atau kekecewaan Anda di kantor dengan orang terdekat, seperti orang tua, pasangan hidup atau sahabat akan membuat perasaan Anda lebih tenang. Ini jauh lebih baik daripada Anda mengungkapkan kekesalan langsung kepada bos.

Anda pun bisa mendapat motivasi dan semangat dari orang terdeka agar bertahan menghadapinya. Terlebih akan ada saran dan masukan yang membangun sehingga Anda tegar menghadapi kenyataan.

8. Evaluasi pekerjaan Anda

Bos menjadi sensitif atau baperan, pasti ada penyebabnya. Coba cari tahu mengapa bos sering bersikap seperti itu. Mungkin saja Anda melakukan kesalahan-kesalahan sepele yang mengecewakan bos.

Oleh karena itu, evaluasi pekerjaan Anda. Berikut beberapa cara sederhana untuk melakukannya:

  • Sudahkah semua tugas bisa terselesaikan dengan baik? – Setiap pulang dari kerja, coba tanyakan pada diri sendiri, apakah tugas-tugas hari ini semua telah diselesaikan. Ataukah ada yang belum selesai karena beberapa halangan?
  • Bagaimana hasil pekerjaan Anda? – Berikan angka 1 hingga 10 untuk tingkat kepuasan hasil kerja sendiri. Buat catatan untuk setiap pekerjaan yang telah Anda selesaikan. Catatan ini sangat membantu untuk menganalisa performa kerja Anda.
  • Bagaimana performa kerja Anda? – Selanjutnya adalah kenali diri sendiri. Tanpa disadari performa kerja bisa naik dan turun, dan ini tentu berdampak negatif pada aktivitas kerja Anda. Cari tahu kelebihan dan kekurangan Anda, lalu buatlah solusi agar performa kerja bisa stabil sesuai yang Anda harapkan.

9. Berempatilah kepada bos

Daripada Anda terus menerus menempatkan diri sebagai “korban” dalam menghadapi bos yang baperan, cobalah untuk berempati kepadanya.

Empati merupakan salah satu kunci dalam berhubungan baik dengan orang lain. Untuk itu, jadikan empati sebagai jembatan agar Anda tetap berhubungan dan berprasangka baik kepada bos.

Bayangkan jika Anda berada di posisi bos. Bayangkan masalah-masalah yang mengelilinginya. Bukan hanya masalah kantor, mungkin juga banyak masalah pribadi atau keluarga. Lalu bayangkan, bagaimana masalah-masalah tersebut mampu membuat seseorang sensitif atau baperan.

Dengan berempati, Anda akan mudah mengerti dan memahami karakter bos sesungguhnya, juga lebih bisa menerima dengan bijak apabila bos tiba-tiba sensitif atau baperan. Tak hanya itu, Anda juga dapat memberikan respon yang sesuai dan reaksi yang seharusnya atas apa yang orang lain rasakan.

10. Berpikir ulang sebelum resign

Tak bisa disalahkan jika Anda sudah tidak tahan lagi menghadapi sikap bos yang baperan. Lalu memutuskan Anda ingin resign. Setiap manusia toh memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menghadapi tekanan.

Namun, sebelum benar-benar resign, pikirkan kembali alasan Anda resign. Apakah memang tidak ada jalan lain untuk bertahan? Kalau hanya karena sikap bos, di tempat yang baru pun tidak ada jaminan mendapatkan bos idaman.

Pikirkan apakah Anda benar-benar siap melepaskan pekerjaan saat ini dan sudah ada pekerjaan baru yang bisa diandalkan. Jika memang semua sudah siap dan Anda sudah yakin dengan keputusan yang Anda buat, mungkin resign adalah keputusan terbaik.

Pastikan tidak ada ganjalan di hati ketika Anda resign. Pastikan Anda sudah memaafkan kesalahan teman kerja bahkan bos Anda. Selain itu, ketika Anda memulai pekerjaan di tempat baru, siapkan pula mental menghadapi tantangan-tantangan yang akan terjadi.

Penutup

Bos juga manusia biasa, tak luput dari kesalahan dan mungkin juga tak tahan menghadapi tekanan. Berempati adalah cara yang tepat untuk mengerti dan memahami bos, sebelum Anda memberikan label yang buruk kepadanya.

Semoga 10 cara menghadapi bos yang baperan di atas dapat membantu Anda menjalani pekerjaan dengan lebih baik. Tetap semangat!

Artikel Menarik Lainnya:

  • 10 Cara Efektif Menghadapi Suami Pemalas
  • 10 Cara Efektif Menjadi Wanita yang Percaya Diri
  • 9 Cara Efektif Menjadi Istri yang Dihargai Suami

Kategori: Karier

Primary Sidebar

Artikel Terbaru

10 Sifat Suami yang Dibenci Istri

10 Cara Simpel Mengatasi Bosan dalam Pacaran

11 Cara Menghadapi Keluarga Suami yang Selalu Ikut Campur

10 Ciri Suami Ingin Bercerai yang Perlu Anda Ketahui

10 Cara Agar Tidak Mudah Jatuh Cinta Pada Pria

8 Cara Sederhana Membongkar Kebohongan Suami

10 Cara Membahagiakan Orang Tua Setelah Menikah

© 2021 · Home · Tentang · Kontak