
Anak perempuan yang beranjak dewasa adalah anak perempuan yang berada dalam fase transisi. Dimensi kedewasaan sendiri bisa dilihat dari beberapa aspek.
Yang utama adalah aspek fisik dan mental. Umumnya, gadis yang berproses menuju kedewasaan akan merasakan perubahan dalam tubuh biologisnya dan persepsi atas identitas dirinya.
Fase perubahan ini biasa disebut sebagai fase pubertas. Meski umum terjadi, tapi anak perempuan pasti akan bingung ketika melewati tahap kehidupan ini. Mereka biasanya menjadi sangat sensitif dan penasaran dengan hal-hal yang dianggap tabu.
Sebagai orang tua, apalagi ibu, sudah sewajarnya Anda khawatir. Sebab anak gadis bisa terjerumus dalam pergaulan yang salah di fase tersebut.
Karena itulah, penting sekali untuk memberikan didikan yang tepat. Untuk membantu Anda, berikut ini 10 cara mendidik anak perempuan yang beranjak dewasa.
1. Jelaskan pada Anak mengenai Pubertas
Materi pertama yang perlu Anda ajarkan pada anak ialah materi pubertas. Tema ini sebenarnya sangat luas. Di sekolah pun, guru sebenarnya sudah mengajarkan. Namun, biasanya guru tidak membahas hal-hal yang terlalu privat.
Misalnya saja, guru sudah menjelaskan mengenai munculnya menstruasi pada saat perempuan mulai puber. Namun, guru tidak memberikan tips untuk membantu anak melewati hal tersebut.
Akibatnya, anak menjadi bingung dan malu. Maka dari itulah, sudah merupakan tugas Anda sebagai ibu untuk membuat anak nyaman.
Ajaklah ia bicara empat mata. Jelaskan mengenai tips-tips untuk menghadapi menstruasi agar tak sakit dan mengganggu.
2. Ajari Anak tentang Bahaya Kosmetik Tertentu
Seiring dengan bertambahnya usia buah hati Anda, ia akan mulai mencoba berbagai produk kewanitaan. Mula-mula, ia mungkin hanya tertarik dengan bedak milik Anda. Namun semakin lama, ia akan mencoba berbagai produk kosmetik lainnya.
Tentu saja hal seperti ini normal. Yang harus diwaspadai adalah ketika anak menggunakan produk kosmetik berbahaya.
Orang tua wajib mendidik anak perempuan yang beranjak dewasa terkait masalah ini karena tidak sedikit produk kosmetik berbahaya beredar di pasaran.
Beberapa produk kosmetik yang harus diwaspadai adalah produk yang menggunakan logam berat. Umumnya produk-produk seperti ini terkandung pada produk kosmetik yang murah dan tidak begitu terkenal.
3. Edukasi Anak agar Tidak Terjerumus Seks Bebas
Seorang gadis yang sudah puber memiliki tubuh yang siap untuk mengandung. Tapi, tentu saja ia masih jauh dari kata siap untuk menikah dan memiliki bayi sendiri.
Bekal pendidikannya belum tinggi, dan mentalnya pun masih kekanakan. Jadi, Anda harus menjaga supaya anak Anda tidak “kecelakaan” dengan teman lelakinya.
Namun, Anda harus menyampaikan ini tanpa menjadi sosok ibu yang galak. Coba, bicaralah dengan anak secara santai namun jujur. Terangkan padanya bahwa ia tak boleh berhubungan seksual dan harus bisa menolaknya.
Waspadalah! Sebab anak perempuan Anda rentan ditipu oleh teman lelakinya. Mereka rentan diiming-imingi ponsel baru hingga rayuan gombal.
Ada baiknya, selain bicara pada anak, Anda menerapkan jam main yang tertata. Jangan biarkan anak bermain hanya berduaan dengan kawan lelakinya pada jam-jam yang sudah larut.
4. Berikan Pemahaman untuk Berinternet Cerdas
Internet bisa menjadi hal yang menghancurkan masa depan anak Anda. Tak percaya? Coba ingat kasus yang menimpa Amanda Todd.
Amanda bunuh diri karena kasus perundungan yang dialaminya. Dan lebih dari itu, ia juga diteror oleh seseorang di dunia maya yang memiliki foto setengah telanjangnya.
Amanda jelas hanya seorang gadis polos. Namun, lewat internet, ia bertemu dengan lelaki yang jauh lebih dewasa yang memanipulasi dirinya hingga membagikan foto itu.
Kisah Amanda bisa terjadi pada siapa saja. Karenanya, Anda perlu mengantisipasi supaya anak Anda tidak jatuh dalam takdir yang sama. Coba, ceritakanlah saja kisah Amanda ini ke buah hati Anda supaya dia tahu bahwa Anda tidak mengada-ada.
Baca juga: 9 Cara Mengatasi Anak yang Kecanduan Game Online
5. Bicarakan mengenai Pergaulan Anak

Hal lainnya yang perlu diperhatikan untuk mendidik anak perempuan yang beranjak dewasa adalah mengenai pergaulannya. Dalam hal ini, Anda perlu memahamkan anak mengenai pergaulan yang baik dan tidak baik.
Memang tak mudah memahamkan persoalan ini pada mereka. Sebab anak-anak biasanya berkawan atas alasan-alasan yang dianggap menyenangkan seperti popularitas. Rasa setia kawannya juga sangat tinggi sehingga ia malah akan lebih memilih sahabatnya dibanding Anda.
Jadi, selain bicara dengan anak, gunakanlah media pembelajaran yang lain. Misalnya dengan menggunakan film yang memiliki tema serupa sehingga anak bisa menangkap maksud Anda dengan lebih baik.
6. Bahas Cita-citanya
Seiring bertambahnya usia gadis kecil Anda, ia harus siap menghadapi masa-masa dewasa yang keras. Kelak, ia harus mencari universitas yang tepat dan pekerjaan yang baik. Ia pun akan dituntut untuk menikah serta punya anak.
Bahasan tentang masa depan ini perlu Anda angkat bersama. Sering-seringlah membahas mengenai cita-cita anak tentang apa rencananya ke depan. Berikan saran dan masukan untuk membekalinya di kemudian hari.
7. Asah Bakat Anak
Tiap anak punya potensinya sendiri-sendiri. Ada anak gadis yang gemar melukis, menulis, hingga bermain badminton.
Tak ada salahnya lho mengasah bakat anak ini. Sebab kelak, bakatnya bisa menjadi sumber penghasilan dan kesenangannya.
Didik dan arahkan saja anak sesuai minat tersebut. Untuk memberikan dukungan konkret, Anda bisa memasukkan anak ke les yang sesuai. Jadi, bakat anak tidak tersia-siakan.
8. Ajari Anak agar Bisa Bertanggung Jawab
Pernahkah Anda kenal dengan seseorang yang tak bisa bertanggung jawab meski sudah tua? Pernahkah Anda kenal dengan seseorang yang sering melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang?
Kemungkinan, orang-orang seperti itu mendapatkan didikan yang tak begitu baik di masa kecilnya. Mereka tak dididik untuk bisa bertanggung jawab.
Oleh karena itulah, inisiasi untuk bertanggung jawab harus Anda latihkan tatkala Anda mendidik anak perempuan yang beranjak dewasa.
Jadi, anak Anda bisa menjadi sosok wanita yang baik di kemudian hari. Ia juga tidak akan ceroboh dan bisa bersikap dengan bijak.
Cara mendidik anak supaya bisa bertanggung jawab sendiri tak sulit. Anda bisa meminta anak terlibat mengurus urusan rumah tangga.
Berikan ia tugas harian seperti mencuci piring. Ajak ia berdiskusi ketika Anda ingin merenovasi rumah atau membeli mebel baru. Dengan cara ini, anak bisa belajar memutuskan dan mengerjakan kewajibannya.
9. Diskusikan Masalah Pacar secara Baik-baik
Apakah anak Anda punya pacar? Terkait masalah pacar, sebetulnya ada 2 opsi yang bisa Anda ambil. Pertama, melarang anak pacaran secara total. Kedua, mengizinkan anak pacaran namun terkontrol.
Opsi pertama memang menarik diikuti. Namun, bila anak dilarang sepenuhnya, seringkali ia justru pacaran diam-diam. Dan ini justru lebih mengkhawatirkan. Karenanya, pertimbangkanlah opsi kedua.
Dengan opsi kedua, Anda juga bertindak tak begitu otoriter. Namun Anda harus gencar menanamkan pemahaman ke anak bahwa pacaran yang ia lakukan tidak boleh di luar batas.
10. Tetap Sabar dan Telaten
Mengajari anak yang baru puber bukanlah persoalan mudah. Di masa inilah, anak sedang sangat suka memberontak kepada orangtuanya. Oleh sebab itu, Anda harus menyiapkan mental yang kuat.
Jadilah sosok ibu yang lebih sabar namun tetap berwibawa. Gunakan cara-cara yang cerdas supaya saran Anda didengarkan.
Namun, bila anak sudah bertindak di luar batas, jangan segan untuk memarahinya. Sebab bila Anda membiarkannya, ia bisa terjerumus lebih dalam lagi.
Tak mengapa dibenci anak saat itu. Kelak, anak juga akan tahu bahwa maksud Anda baik. Namun sekali lagi, upayakan dulu dialog agar anak tidak merasa tertekan. Apalagi yang Anda hadapi anak perempuan yang umumnya memiliki perasaan lebih halus.
Penutup
Gadis kecil Anda kelak akan berubah menjadi wanita dewasa yang anggun. Namun masa depannya sangat tergantung pada didikan Anda saat ini. Apalagi didikan Anda ketika ia sedang berproses menuju kedewasaan.
Tak dapat dipungkiri bahwa fase menuju kedewasaan adalah fase yang sangat rawan. Anda benar-benar perlu mendidik anak perempuan yang beranjak dewasa dengan ketelatenan ekstra.
Kuatkan mental Anda dan tingkatkan kesabaran Anda. Sembari itu, pastikan Anda tetap berwibawa supaya Anda bisa menerapkan 10 tips di atas dengan baik.