Ada bayak faktor yang membuat suami menjadi malas-malasan bekerja. Mulai dari faktor eksternal seperti keadaan kantor, jenis pekerjaan, kehidupan sosial dengan bos dan rekan hingga kehidupan dalam rumah tangga itu sendiri.
Faktor lain adalah faktor internal yang datang dari diri sendiri. Misalnya jenis pekerjaan yang sebenarnya tidak sesuai dengan yang dicita-citakan sang suami. Atau pergolakan batin atas idealisme pekerjaan yang tidak sesuai dengan hati nurani.
Lantas, apa yang Anda perlu lakukan terhadap kondisi suami seperti itu? Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan oleh istri untuk memotivasi suami agar giat bekerja.
1. Berkomunikasi Tentang Pekerjaan Suami
Jika memang suami Anda merasa selalu tidak semangat untuk berangkat kerja, pasti ada sesuatu yang menganggu pikirannya. Cobalah untuk mengajak ia berbicara dari hati ke hati, membahas semua kondisi yang mungkin.
Mulai dari membahas kondisi di kantor, bagaimana perilaku bos dan rekan kerja hingga membahas permasalahan rumah tangga atau masa depan anak yang mungkin dapat menjadi akar permasalahannya.
Lakukan diskusi ini di saat yang tepat berdua saja. Hindarkan emosi atau pikiran negatif lainnya. Pasang pikiran yang jernih, penuh dengan logika, hati yang tenang dan penuh kasih sayang.
Bicarakan semua permasalah secara objektif. Jangan lupa untuk melihat setiap sudut pandang yang mungkin sehingga Anda berdua dapat mengambil solusi bersama dengan baik.
2. Siapkan Keperluan Kerja Suami
Untuk menghindarkan suami dari stres dan keruwetan di pagi hari, ada baiknya untuk seorang istri membantu menyiapkan segala keperluan suami. Terlebih untuk hal-hal yang mana suami tidak bisa mengerjakannya sendiri.
Beberapa hal tersebut di antaranya menyiapkan kemeja yang rapi, membuatkan bekal bahkan menyiapkan kelengkapan peralatan kerja yang dibutuhkan. Hal-hal seperti ini selain dapat memotivasi untuk giat bekerja juga dapat membahagiakan suami Anda.
Tak hanya itu, jika di malam hari sebelumnya sang suami agak kerepotan menyiapkan pekerjaan esok hari atau harus lembur di rumah, ada baiknya istri juga ikut berpartisipasi kecil-kecilan.
Mungkin saja dengan menemani dan membuatkan kudapan atau minuman hangat. Selain memberi dukungan semangat, memberikan pijitan di kepala atau pundak juga akan membuat suami lebih semangat kerja dan termotivasi lebih.
3. Bersikap Positif di Pagi Hari
Selain menyiapkan keperluan suami, untuk memotivasi suami agar giat bekerja dapat dilakukan dengan bersikap positif di pagi hari. Pagi hari adalah waktu krusial untuk memulai hari. Jika pagi hari Anda buruk, bukan tidak mungkin sepanjang hari akan terasa buruk.
Salah satu hal positif yang dapat dilakukan agar suami makin giat ke kantor adalah dengan mengantarkan suami saat berangkat kerja. Bukan untuk pergi ke kantornya lho ya, tapi bisa sekadar melepas kepergian suami di pintu atau gerbang rumah.
Akan lebih baik lagi kalau Anda memberi ucapan selamat bekerja secara romantis. Misalnya, “Selamat bekerja ya sayang. Hati-hati di jalan” atau “Selamat bekerja Mas semoga lancar semua urusan kantor hari ini.”
Tidak lupa untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayang seperti mencium tangan atau sekedar ciuman kening yang mesra. Hal yang sepertinya klise ini memang mungkin biasa saja tapi dapat menyenangkan hatinya. Jangan lupa doakan suami ketika ia lagi bekerja.
Lalu bagaimana dengan suami yang bekerja di rumah? Sama saja. Bersikap postif juga dapat berupa pijatan singkat di bahu sebelum ia memulai hari dengan bekerja.
Tak hanya menunjukkan kemesraan, memberi dukungan pada suami juga dapat dilakukan dengan tidak marah-marah di pagi hari. Siapa sih yang suka memulai hari dengan pertengkaran yang bikin pusing sepanjang hari?
4. Sambut Suami Ketika Pulang Kerja
Tidak hanya mengantar ketika berangkat, memotivasi pasangan juga dapat dilakukan dengan menyambut saat pulang kerja. Ada baiknya untuk membuat suami antusias pulang ke rumah setelah sepanjang hari di kantor.
Meskipun seorang istri juga sibuk, sempatkan waktu sekedar 10 atau 15 menit untuk menunjukkan perhatian pada sumi setelah lelah bekerja. Tidak perlu membebani suami dengan masalah-masalah yang ada, tunggu waktu yang tepat, misalnya nanti setelah makan malam.
5. Obrolkan Keadaan Suami Ketika di Kantor
Selain melakukan penyambutan, ada baiknya untuk mengobrolkan juga tentang bagaimana keadaan di kantor atau pekerjaan yang sedang dilakukan sekarang. Memang mungkin kita tidak bisa membantu, namun bisa saja suami butuh seseorang sekedar untuk mengeluarkan uneg-uneg tentang pekerjaannya.
Tak hanya pekerjaan, Anda juga bisa membicarakan tentang kehidupan sosial ketika di kantor. Bagaimana bosnya ataupun rekan kerjanya.
6. Tidak Mencela dan Tidak Mengeluh
Memuji suami merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk memotivasi suami agar giat bekerja selalu. Terlebih setelah ia melakukan pencapaian tertentu di tempat ia bekerja. Pujian adalah suatu tindakan jika Anda menghargai apa yang sudah dilakukannya selama ini.
Tidak hanya pencapaian di dunia pekerjaan, saat suami membantu urusan rumah tangga sederhana seperti mencuci alat makan sendiri atau membantu membersihkan tempat tidur, Anda juga dapat memberikan apresiasi.
Memberikan apresiasi tidak hanya sekedar ucapan pujian saja, namun sedikit tindakan juga dapat dilakukan. Seperti misalnya memberikan rangkulan di bahu, pelukan singkat atau hal mesra yang lain.
Selain memuji, tidak mengeluh pada apa yang diberikan olehnya juga cara untuk memberinya semangat dalam bekerja. Misalnya jika ia hanya mampu memberikan uang dengan nominal sedikit, maka Anda jangan terus sewot karena kurang.
7. Luangkan Waktu Berdua
Saat-saat di rumah adalah saat yang santai untuk seseorang. Terlebih orang yang berkutat dengan pekerjaan sepanjang waktu, maka rumah harusnya menjadi tempat rekreasi singkat untuk menenangkan pikiran, relaksasi dan istirahat.
Melakukan quality time bersama pasangan atau anak adalah salah satu cara singkat untuk seorang suami atau ayah merelaksasikan pikirannya. Oleh sebab itu, untuk memotivasi sang suami agar giat bekerja, habiskanlah waktu bersama sebisa mungkin.
Mungkin dengan makan malam bersama di rumah atau sekadar mengobrol santai dengan minuman hangat. Atau ketika pulang lembur, Anda dapat menemani suami makan malam sebelum tidur.
8. Banggakan Profesinya di Depan Anak
Menjadi kebanggaan untuk anak merupakan impian semua ayah. Lalu apalagi yang dapat memotivasi mereka selain melihat anak yang bangga dan bahagia? Selalu komunikasikan pada anak tentang pekerjaan Ayah mereka.
Katakan bahwa Ayah sudah bekerja dengan keras dan ikhlas. Sehingga secara tidak langsung anak juga akan berterima kasih dan memuji Ayah mereka. Dengan begitu Ayah akan makin dan makin semangat dalam bekerja.
9. Beri Kejutan
Selain itu, memberi kejutan juga dapat membuat hari suami lebih berwarna. Anda dapat memberi hadiah kecil yang dapat diingat selalu saat ia bekerja. Seperti misalnya dasi, jam tangan, alat tulis, atau alat pendukung pekerjaan lain yang dapat memotivasinya ketika berada di kantor.
Atau untuk Anda yang juga wanita sibuk dan tidak pernah sempat memasak dapat meluangkan waktu untuk membuat masakan sendiri. Ajak suami makan di rumah, dan tunjukkan bahwa Anda telah menyempatkan memasak untuk sarapan atau makan malam.
Penutup
Demikianlah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk memotivasi suami agar giat bekerja dan juga lebih berbahagia. Dukungan dari keluarga, baik istri atau anak, yang berupa perhatianlah yang dapat membuat suami makin giat bekerja dan sukses meniti karier.
Terlebih lagi jika anggota keluarga menunjukkan kebanggaan dan rasa hormat terhadap pekerjaan kepala keluarga tersebut. Semoga bermanfaat!